Pria seringkali menjadi pihak yang lebih tenang saat terlibat  pertengkaran dengan wanita. Hal itu ternyata dipengaruhi oleh area  empati pada otak pria. Tetapi, para peneliti di University of Southern  California dan University of Texas menemukan, pria yang berada dalam  tekanan atau stres akut dan wajahnya terlihat marah, aktivitas area otak  yang berhubungan dengan empati pada orang lain, berkurang.
Sedangkan  pada otak wanita, bereaksi sebaliknya. Ada peningkatan aktivitas di  area otak yang bertanggung jawab untuk merasakan empati, yang kemudian  berusaha mengolah ekspresi wajah orang lain.
"Kondisi stres akut  dapat berdampak pada aktivitas dan interaksi di area otak tertentu  dengan cara yang berbeda pada pria dan wanita. Ketika di bawah tekanan,  pria cenderung untuk menarik diri secara sosial sementara wanita akan  mencari dukungan emosional," kata kepala peneliti Mara Mather, seperti  dikutip dari Your Tango.
Dalam artikel yang akan  dipublikasikan dalam jurnal NeuroReport, Mather dan timnya menjelaskan  beberapa tes menunjukkan bahwa di bawah tekanan yang ekstrem, otak pria  akan kurang menanggapi ekspresi wajah tertentu. Yaitu, ekspresi takut  dan marah, yang sering diperlihatkan wanita ketika bertengkar dengan  pasangannya.
Baik pria dan wanita menunjukkan aktivitas di area  wajah dari otak, yang memproses rangsangan visual dasar, ketika ia  melihat mimik wajah. Pada pria dan wanita juga diketahui ada respon di  area otak yang digunakan untuk membaca ekspresi wajah. Tetapi, ketika  mereka berada dalam keadaan stres akut, terjadi pengurangan aktivitas  pada area otak pria yang membantu untuk memahami arti ekspresi wajah.
"Ini  adalah penemuan pertama yang mengindikasikan bahwa perbedaan gender  dalam efek stres pada perilaku sosial, lebih luas ke dalam salah satu  ekspresi wajah yang paling dasar dalam mengolah ekspresi wajah orang  lain," kata Mather.
sumber 
Kamis, 11 November 2010
Senin, 08 November 2010
4 karakter pria masa kini
Dulu, memiliki istri yang berpenghasilan lebih besar, seringkali membuat  banyak pria merasa minder. Namun, lain dulu, lain sekarang. Kini,  banyak pria yang justru bangga mempunyai istri yang gajinya lebih besar.  
Terbukti dari survei berskala besar yang dilakukan Cosmopolitan.com mengungkapkan, ada sejumlah perubahan yang terjadi pada pemikiran pria generasi seperempat abad lalu dengan pria masa kini. Survei ini diadakan agar wanita lebih memahami tipe dan keinginan pria masa kini, seperti dikutip dari laman Shine.
1. Pria merasa kehidupannya lebih sulit
"Di satu sisi, pria diminta untuk menjadi bijaksana, peduli, bersemangat, pengertian, dan dewasa. Tapi, di sisi lain mereka masih dituntut menjadi maskulin, sekaligus tetap memiliki perasaan lembut," kata William Pollack, PhD, kepala bagian Pusat Kesehatan Pria di Rumah Sakit McLean, Massachusetts, AS.
2. Tekanan batin pengaruhi kehidupan seks
"Masalah nomor satu yaitu urusan hasrat yang rendah," kata Ian Kerner, PhD, terapis seks dan penulis buku, 'She Comes First'.
"Sepuluh tahun lalu, wanita lebih sering mengalami kehilangan libido. Kini, jumlah pasien pria yang mengalami masalah rendahnya libido jumlahnya telah melampaui pasien wanita."
Dan menurut Kerner, permasalahan itu terjadi karena pria makin mudah terserang stres dan sering alami tekanan batin, yang bisa mempengaruhi hasrat bercinta.
3. Pria bangga punya pasangan dengan gaji lebih besar
"Pria kini tidak terlalu bermasalah dengan pemikiran bahwa pasangan mereka akan membawa lebih banyak uang ke rumah. Bagi mereka, kondisi ini menguntungkan, mengingat makin tingginya biaya hidup zaman sekarang, " kata Kathleen Gerson, PhD, profesor sosiologi di New York University dan ketua Fakultas Seni dan Science Gender Equity Committee.
4. Pria masih bisa terancam keberhasilan wanita
"Wanita dapat menjadi produktif dan reproduksi," kata Lionel Tiger, PhD, profesor antropologi di Universitas Rutgers. Menurut Lionel, hal ini bisa menjadi masalah bagi pria.
"Unsur produktif bagi pria, kini juga dimiliki wanita. Meski pria bangga punya istri bergaji besar, tapi jika pria dibiarkan tidak memiliki kontribusi, mereka bisa merasa tidak dibutuhkan sama sekali."
Karena itu, Lionel menambahkan, para wanita perlu menyadari hal ini. Tetaplah menghargai suami, meski Anda lebih sukses darinya. Di kantor mungkin Anda adalah atasan, tapi di rumah, Anda adalah istri dan partner yang posisinya sejajar dengannya
Terbukti dari survei berskala besar yang dilakukan Cosmopolitan.com mengungkapkan, ada sejumlah perubahan yang terjadi pada pemikiran pria generasi seperempat abad lalu dengan pria masa kini. Survei ini diadakan agar wanita lebih memahami tipe dan keinginan pria masa kini, seperti dikutip dari laman Shine.
1. Pria merasa kehidupannya lebih sulit
"Di satu sisi, pria diminta untuk menjadi bijaksana, peduli, bersemangat, pengertian, dan dewasa. Tapi, di sisi lain mereka masih dituntut menjadi maskulin, sekaligus tetap memiliki perasaan lembut," kata William Pollack, PhD, kepala bagian Pusat Kesehatan Pria di Rumah Sakit McLean, Massachusetts, AS.
2. Tekanan batin pengaruhi kehidupan seks
"Masalah nomor satu yaitu urusan hasrat yang rendah," kata Ian Kerner, PhD, terapis seks dan penulis buku, 'She Comes First'.
"Sepuluh tahun lalu, wanita lebih sering mengalami kehilangan libido. Kini, jumlah pasien pria yang mengalami masalah rendahnya libido jumlahnya telah melampaui pasien wanita."
Dan menurut Kerner, permasalahan itu terjadi karena pria makin mudah terserang stres dan sering alami tekanan batin, yang bisa mempengaruhi hasrat bercinta.
3. Pria bangga punya pasangan dengan gaji lebih besar
"Pria kini tidak terlalu bermasalah dengan pemikiran bahwa pasangan mereka akan membawa lebih banyak uang ke rumah. Bagi mereka, kondisi ini menguntungkan, mengingat makin tingginya biaya hidup zaman sekarang, " kata Kathleen Gerson, PhD, profesor sosiologi di New York University dan ketua Fakultas Seni dan Science Gender Equity Committee.
4. Pria masih bisa terancam keberhasilan wanita
"Wanita dapat menjadi produktif dan reproduksi," kata Lionel Tiger, PhD, profesor antropologi di Universitas Rutgers. Menurut Lionel, hal ini bisa menjadi masalah bagi pria.
"Unsur produktif bagi pria, kini juga dimiliki wanita. Meski pria bangga punya istri bergaji besar, tapi jika pria dibiarkan tidak memiliki kontribusi, mereka bisa merasa tidak dibutuhkan sama sekali."
Karena itu, Lionel menambahkan, para wanita perlu menyadari hal ini. Tetaplah menghargai suami, meski Anda lebih sukses darinya. Di kantor mungkin Anda adalah atasan, tapi di rumah, Anda adalah istri dan partner yang posisinya sejajar dengannya
5 tipe pria yang harus dijauhi...
Memang tak ada pria sempurna. Namun, bukan berarti wanita tak bisa  mendapat pria terbaik dalam hidupnya. Yang dibutuhkan adalah selektif  memilih pria pujaan demi hubungan bahagia dan langgeng. 
Agar tak salah memilih pasangan, pertimbangkan sejumlah karakter buruk berikut yang cenderung akan memicu masalah dalam hubungan
1. Pria PemimpiTak masalah jika dia seorang pria pengangguran. Yang patut dhindari justru pria yang selalu mengkhayal memiliki kekayaan melimpah, tapi tidak menunjukkan kerja keras. Pria dengan karakter semacam ini biasanya cenderung tidak memiliki tanggung jawab finansial dan hanya akan menjadi benalu dalam sebuah hubungan.
2. Pria EgoisEgoisme seseorang ada batas kewajarannya. Hindari pria dengan ego berlebih. Pria ini umumnya hanya peduli dengan dunianya. Ia cenderung akan membatasi keterlibatan pasangan dalam hidupnya. Ia tak akan membebaskan pasangan mengenal terlalu jauh teman dan keluarganya. Karakter pria semacam ini umumnya tak bisa menghormati komitmen dengan baik. Ia juga cenderung tak memiliki perhatian besar pada pasangannya.
3. Pria GenitMereka umumnya adalah tipe pria ramah yang memiliki banyak teman lawan jenis. Ia juga cenderung mudah berkenalan dengan wanita yang baru dikenalnya. Ingat, pertemanan dengan lawan jenis juga ada batasnya. Hindari pria semacam ini karena umumnya akan membuat pasangannya selalu 'makan hati'.
4. Pria anak mamaTipe pria semacam ini biasanya memiliki kedekatan intens dengan ibunya. Ia cenderung sulit lepas dari peran ibunya. Bahkan, tak jarang waktunya lebih terluang untuk ibu daripada pasangannya. Efek negatif lainnya, ia juga cenderung mudah membandingkan karakter pasangannya dengan sang ibu. Hindari pria semacam ini, karena bayang-bayang ibu akan sulit membuatnya melihat dan menerima kehadiran pasangan dengan bijaksana.
5. Pria pecanduBukan hanya narkoba tapi juga candu rokok, judi, olahraga, bahkan belanja. Beberapa sifat candu memang buruk untuk kesehatan. Tapi yang pasti, semua jenis candu akan mengurangi fokus perhatiannya pada hal lain, termasuk pasangannya. Memiliki pasangan dengan sifat candu harus siap dijadikan nomor dua dalam hidupnya.
sumber
Agar tak salah memilih pasangan, pertimbangkan sejumlah karakter buruk berikut yang cenderung akan memicu masalah dalam hubungan
1. Pria PemimpiTak masalah jika dia seorang pria pengangguran. Yang patut dhindari justru pria yang selalu mengkhayal memiliki kekayaan melimpah, tapi tidak menunjukkan kerja keras. Pria dengan karakter semacam ini biasanya cenderung tidak memiliki tanggung jawab finansial dan hanya akan menjadi benalu dalam sebuah hubungan.
2. Pria EgoisEgoisme seseorang ada batas kewajarannya. Hindari pria dengan ego berlebih. Pria ini umumnya hanya peduli dengan dunianya. Ia cenderung akan membatasi keterlibatan pasangan dalam hidupnya. Ia tak akan membebaskan pasangan mengenal terlalu jauh teman dan keluarganya. Karakter pria semacam ini umumnya tak bisa menghormati komitmen dengan baik. Ia juga cenderung tak memiliki perhatian besar pada pasangannya.
3. Pria GenitMereka umumnya adalah tipe pria ramah yang memiliki banyak teman lawan jenis. Ia juga cenderung mudah berkenalan dengan wanita yang baru dikenalnya. Ingat, pertemanan dengan lawan jenis juga ada batasnya. Hindari pria semacam ini karena umumnya akan membuat pasangannya selalu 'makan hati'.
4. Pria anak mamaTipe pria semacam ini biasanya memiliki kedekatan intens dengan ibunya. Ia cenderung sulit lepas dari peran ibunya. Bahkan, tak jarang waktunya lebih terluang untuk ibu daripada pasangannya. Efek negatif lainnya, ia juga cenderung mudah membandingkan karakter pasangannya dengan sang ibu. Hindari pria semacam ini, karena bayang-bayang ibu akan sulit membuatnya melihat dan menerima kehadiran pasangan dengan bijaksana.
5. Pria pecanduBukan hanya narkoba tapi juga candu rokok, judi, olahraga, bahkan belanja. Beberapa sifat candu memang buruk untuk kesehatan. Tapi yang pasti, semua jenis candu akan mengurangi fokus perhatiannya pada hal lain, termasuk pasangannya. Memiliki pasangan dengan sifat candu harus siap dijadikan nomor dua dalam hidupnya.
sumber
Langganan:
Komentar (Atom)
